Thursday, July 9, 2009

:: Suuq Sayyarat Sore Hari ::

Sore itu aku mencoba itu meng-iyakan ajakan temanku Ocheed tuk bermain bola di suuq sayyarat. Tidak hanya aku, kawan-kawan serumahku pun diajak, tak tahu apa pasal seheboh ini, tiba-tiba saja tanpa terencana sebelumnya, kami diajak turun lapangan suuq sayyarat (parkiran tempat penjualan mobil di Kairo). Oh yaa, saya baru ingat mengapa si Ocheed mengajak kami main bola, oh rupanya ia ingin berbagi kebahagian dengan kami atas rizki nomplok yang diterimanya dengan nongkrong di tempat 'ashob selepas bermain bola.

Sebelum aku bersiap-siap melepas sarung yang terlipat di badanku seperti lipatan lontong, aku yang pada saat itu hanya bertutupkan kain sarung yang menempel setengah badanku dan berusaha melundungin aurat tubuhku. Tak tau kenapa, sore itu rupanya panas kairo di Musim panas (as shaif) membakar tubuh-tubuh penghuninya.

Jam sudah menunjukkan pukul 18.30 Sore, jatah main bola kami pun pasti akan berkurang jika waktu terus-menerus diulur, karen aadzan magrib akan berkumandang pukul 20.00 tepat. Suara gedoran pintu rumah depan kami pun sudah mulai mencengking telingaku. Maka tak lama kemudian, akupun segera bangun dari kemalasanku di depan laptop sambil menikmati tulisan-tulisan tak beguna di blog baruku. Ngomong-ngomong gak berguna, saya jadi ingat pesan Mas Wisnu Nugroho, seorang bloger tetap di rubrik "Kompasiana", ia mengatakan: "mengkabarkan yang tidak penting agar yang penting tetap penting". Makanya, jangan meremehkan hal yang tak berguna, karena jika tak ada dia, maka yang bergunapun pasti tak ada. Tul gak logika ini??


Untuk pertama kalinya hari itu, aku bisa menikmati permainan bola di sore hari bersama para langganan suuq sayyarat, tidak hanya mahasiswa Indonesia saja yang meramaikan permaianan bola kaki saat itu, banyak dari negara pendatang lain pun yang turut bercampur baur di suuq sayyarat guna melepaskan kreativitas mereka dalam mengocek bola bundar.

Selepas bermain bola, aku baru sadar bahwa mengapa setiap minggunya bahkan hampir setiap hari suuq sayyarat selalu dipadati oleh para "gibol" (pencinta bola). Tak tahu mengapa, seberapa gilanya mereka dengan bola, padahal kondisi lapangan di suuq sayyarat tidak seperti lapangan biasa yang beralaskan tanah berumput, tapi ini hanyalah aspal keras biasa.

Jauh dari yang dibayangkan, ternyata memang nikmat serasa menikmati firakh (ayam bakar) di saat perut ini mulai meronta-ronta. Jangankan itu, akupun baru tersadari, teman serumahku Agus, Heru dan Irfan begitu menikmati permainan bola sore hari di suuq sayyarat, selain karena ingin melampiaskan hobi main bola mereka, ada hal lain mengapa mereka suka main bola? Ya..KEBERSAMAAN DAN BERSILATURAHMI. Itu yang juga aku rasakan selepas bermain bola.

Kecanduan main bola aku pun kayaknya akan berlanjut setiap hari, terbukti keesokan harinya, aku turut meramaikan permainan bola di kalangan kawan-kawan Persis, yang tak lain adalah kawan-kawan dekatku juga; seperti Ocheed, Ogay, Risyan, Agus TR, Mang Apep, Ivenk dll. Semoga ini tetap berlanjut, dengan berharap perutku yang semakin lama membuncit 1 centi setiap harinya akan berkurang, ha...ha...ha.... Amin!!

Cairo, 10 Juli 2009.
.:: Selepas sarapan pagi yang telat hingga jam 1 siang ::.


No comments:

Post a Comment

.:: Thanks your Comment on me !